Hindari Aquaplaning atau Hydroplaning Saat Berkendara Di Musim Penghujan
Sebagian dari kita mungkin sudah pernah mendengar dan mengenal istilah Aquaplaning pada konteks mengendarai mobil saat musim penghujan. Namun tidak ada salahnya, kami memposting tema ini untuk memberi peringatan agar kita lebih berhati-hati dan waspada saat berkendara.
Analogi ilmiahnya adalah pada saat kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi, ban yang menabrak air menyebabkan terjadinya gelombang di depan roda. Air yang mengumpul dan bergelombang tersebut dapat memiliki tekanan yang semakin keras sehingga ban seperti menanjak atau mendaki ke atas serta meninggalkan permukaan jalan.
Mulailah dari kita untuk menyayangi diri sendiri dan orang lain. Semoga bermanfaat...
Pengertian Aquaplaning
Aquaplaning merupakan suatu kondisi pada saat mobil melaju di atas genangan, roda atau ban tidak menapak pada jalan (aspal) sehingga menjadi melayang di permukaan air. Aquaplaning juga bisa disebut dengan Hydroplaning dan dapat terjadi serta dialami pada semua jenis kendaraan.Analogi ilmiahnya adalah pada saat kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi, ban yang menabrak air menyebabkan terjadinya gelombang di depan roda. Air yang mengumpul dan bergelombang tersebut dapat memiliki tekanan yang semakin keras sehingga ban seperti menanjak atau mendaki ke atas serta meninggalkan permukaan jalan.
Resiko Bahaya Akibat Aquaplaning atau Hydroplaning
Saat terjadi aquaplaning, mobil akan meluncur seperti terpeleset atau berjalan di atas lapisan es. Kondisi ini menyebabkan kendaraan yang melaju kencang menjadi dan terasa melayang. tidak memiliki kendali dan dapat mengalami kecelakaan.Saat ban kehilangan penapakan/penjejakan di permukaan jalan, maka upaya pengereman dan pengendalian setir menjadi tidak tidak efektif. Hal ini dapat menyebabkan mobil tidak bisa direm atau keluar dari jalur semestinya.Sebagian kasus kecelakaan yang dipicu oleh hydroplaning justru disebabkan karena pengemudi mengambil langkah antisipasi ekstrim akibat panik seperti melakukan membelok dengan tajam atau pengereman mendadak.
Faktor Penyebab Aquaplaning
Pada dasarnya roda kendaraan didesain agar selalu dapat menapak pada permukaan jalan karena menahan bobot mobil. Namun karena beberapa sebab, roda bisa saja kehilangan daya cengkram terhadap pemukaan jalan. Adapun penyebab Aquaplaning atau Hydroplaning diantaranya adalah:
- Kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi sehingga mengurangi tekanan permukaan ban saat melaju di jalur yang terdapat genangan air.
- Kondisi permukaan ban yang sudah halus atau aus sehingga mengurangi penjejakan atau penapakan (traksi) roda pada permukaan jalan yang tergenang air.
- Genangan air yang lebih dalam akibat hujan deras akan mempercepat kehilangan penjejakan ban.
- Bobot mobil yang lebih ringan mengurangi tekanan permukaan ban pada air yang tergenang.
- Komposisi air genangan yang lebih kental atau memiliki densitas yang lebih tinggi (misalnya karena pengaruh minyak, lumpur, dsb) akan meningkatkan waktu pemindahan air karena tekanan permukaan ban.
- Tekstur atau permukaan jalan yang halus juga berpengaruh terjadinya aquaplaning bahkan dapat memperpanjang durasi hydroplaning.
Tips Menghindari Terjadinya Aquaplaning
Bahaya Aquaplaning yang membawa resiko terjadinya kecelakaan, maka perlu beberapa tindakan untuk meminimalisirnya. Tindakan tersebut dapat berupa perawatan maupun etika berkendara di jalan, diantaranya:- Jaga agar ban selalu dalam kondisi fit baik permukanan maupun tekanannya;
- Waspada saat melaju di atas jalan yang terdapat genangan air;
- Tidak melaju kencang saat berkendara diwaktu hujan;
- Tidak menggunakan ponsel saat berkendara.
Upaya Berkendara Saat Mengalami Aquaplaning
Terjadinya aquaplaning diawali dari ban roda depan dan dapat dialami oleh semua kendaraan. Oleh karena itu, jika menghadapi situasi ini, butuh sikap dewasa untuk menanganinya.
- Bersikap tetap tenang meskipun mobil terasa melayang seperti mengendarai Speedboad.
- Tidak melakukan manuver atau merubah arah secara mendadak atau kasar. Upaya pindah jalur justru dapat memperburuk keadaan karena mobil bisa lebih sulit dikendalikan.
- Tidak melakukan pengereman mendadak, terutama bagi kendaraan yang belum menggunakan fitur ABS. Karena, dalam kondisi mobil tergelincir, upaya pengereman tidak efektif mengurangi kecepatan mobil. Bahkan bisa berakibat ban mobil kehilangan kemampuan pencekeraman (daya cengkram).
- Menurunkan tingkat laju atau kecepatan kendaraan dengan mengurangi gas secara perlahan. Sekali lagi, tidak mengangkat pedal gas secara tiba-tiba tapi mengurangi kecepatan mobil secara bertahap untuk memberikan kesempatan pada ban agar berusaha mendapatkan kembali daya cengkeram ke jalan.
- Setelah kendaraan kembali menapak permukaan jalan, biasanya bercirikan bonet atau moncong mobil terlihat turun, dan Anda yakin secara alamiah dapat merasakan roda mulai menapak pada permukaan jalan, mulailah mencoba injak pedal gas secara perlahan dan tetap waspada.
- Amati keadaan sekitar, jika kondisi terasa normal kembali, Anda bisa melanjutkan perjalanan. Namun, jika ragu untuk melanjutkan perjalanan, menepilah di tempat yang aman untuk beristirahat sejenak.
Mulailah dari kita untuk menyayangi diri sendiri dan orang lain. Semoga bermanfaat...
0 Response to "Hindari Aquaplaning atau Hydroplaning Saat Berkendara Di Musim Penghujan"
Post a Comment