Sejarah Pertama Kali Pondok Pesantren Muncul Di Nusantara
Lahir dan berkembangnya pondok pesantren tidak dapat dipisahkan dari keadaan sosial budaya atau kultur masyarakat. Ditinjau dari sejarahnya, pondok pesantren menjadi lembaga pendidikan Islam yang tertua di Indonesia dan memiliki banyak peran dalam proses perjuangan kemerdekaan.
Pengertian Pondok Pesantren
Secara bahasa, pondok pesantren terdiri dari dua kata, yaitu pondok yang berarti tempat tinggal dan pesantren yang dikaitkan erat dengan santri. Istilah pondok merupakan sebutan bagi asrama-asrama atau tempat tinggal bagi santri. Sebagian pendapat juga mengatakan bahwa istilah pondok berasal dari bahasa Arab, yaitu “funduq” yang berarti hotel atau asrama.
Istilah pesantren berasal dari kata santri dan mendapat awalan “pe” dan akhiran “an” yang berarti tempat tinggal para santri. Keduanya mempunyai makna yang sama, yakni menunjuk pada suatu kompleks tempat tinggal sekaligus tempat belajar bagi santri. Oleh karena itu, pondok pesantren dapat diartikan sebagai suatu lembaga pendidikan dan pengajaran agama Islam yang didukung dengan keberadaan asrama sebagai tempat tinggal santri yang menetap.
Sejarah Pondok Pesantren Pada Umumnya
Pada masa awal muncul, pondok dibangun secara sederhana dengan menggunakan bahan dari bambu. Tidak jarang pondok pesantren berdiri dan diawali dari tempat terpencil yang penduduknya belum menjalankan syariat agama atau bahkan belum beragama.
Sejarah pondok pesantren rata-rata dimulai dari usaha pribadi, meski ada juga yang dirintis oleh organisasi atau kelompok. Keinginan mendirikan pondok pesantren bermotif untuk mengajarkan ilmu pengetahuan (syiar) agama kepada masyarakat luas sebagai motivasi utama.
Setidaknya ada dua versi pendapat mengenai latar belakang berdirinya pondok pesantren, yaitu:
1. Pesantren Merupakan Hasil Adopsi Sistem Hindu Di Nusantara
Pendapat kedua menyatakan bahwa pesantren merupakan peralihan dari sistem yang diadakan oleh orang-orang Hindu di Nusantara. Teori ini mendasarkan pada fakta bahwa sistem pesantren sudah ada di Indonesia sebelum masuknya Islam. Pada masa itu, sistem tersebut dilaksanakan sebagai upaya mengajarkan agama Hindu dan tempatnya sekaligus digunakan untuk membina kader.
Alasan lain yang menyatakan bahwa pesantren bukan berasal dari tradisi Islam adalah tidak ditemukannya lembaga pesantren di negara-negara Islam atau mayoritas muslim. Sementara itu, lembaga yang serupa dengan pesantren justru banyak ditemukan pada masyarakat bercorak Hindu dan Budha, seperti: India, Myanmar, dan Thailand.
2. Pesantren Berakar Pada Tradisi Islam
Pendapat bahwa pesantren berakar pada tarekat sebagai tradisi Islam yang berkaitan erat dengan tempat pendidikan yang khas bagi kaum sufi. Fakta bahwa pada awal syiar Islam di Indonesia, lebih banyak dikenal dalam bentuk kegiatan atau organisasi Tarekat melalui amalan-amalan zikir dan wirid memperkuat pendapat ini.
Kiai sebagai pemimpin Tarekat, mewajibkan jamaahnya untuk melaksanakan Suluk dengan tinggal bersama selama empat puluh hari dalam satu tahun.
Selama waktu tersebut, sesama anggota tarekat melaksanakan ibadah dan amalan di dalam sebuah masjid dengan bimbingan dari Kiai. Selain itu, para Kiai juga menyediakan ruang penginapan dan tempat-tempat khusus di sekitar masjid sebagai tempat tinggal jamaahnya.
Disamping melaksanakan amalan zikir dan wirid, pengikut tarekat juga diajarkan berbagai cabang ilmu pengetahuaan agama Islam. Aktifitas yang dilakukan oleh pengikut-pengikut tarekat ini disebut dengan pengajian. Dalam perkembangannya, pengajian ini tumbuh dan terorganisir dan menjadi lembaga Pesantren.
Nama Lain Pondok Pesantren
Pondok pesantren memiliki potensi untuk berkembang dan memberdayakan masyarakat di lingkungan sekitarnya. Kini, model dan metode pendidikan pesantren berkembang di seluruh wilayah Indonesia dengan nama dan corak yang bervariasi.
Di Jawa, lembaga pendidikan agama Islam ini disebut dengan pondok atau pesantren. Sedangkan di Aceh terkenal dengan rangkang dan di Sumatra Barat disebut surau. Namun, nama yang sekarang diterima umum adalah pondok pesantren.
Kapan Pertama Kali Muncul Pondok Pesantren Di Indonesia?
Keberadaan Pesantren dan perkembangannya di Indonesia mulai diketahui setelah abad ke 16. Ada beberapa pendapat yang menyatakan tentang keberadaan pondok pesantren pertama kali muncul di Indonesia, diantaranya:
Pendapat yang Menyatakan Pondok Pesantren Muncul Pertama Kali Di Jawa
Pendapat yang menyatakan pondok pesantren pertama kali muncul di Indonesia adalah di daerah jawa, tepatnya di Desa Gapura, Gresik Jawa timur yang didirikan oleh Syekh Maulana Malik Ibrahim. Kemudian, dilanjutkan oleh putra tertuanya, yaitu Sunan Ampel, mendirikan pondok pesantren di daerah Denta Surabaya. Dari santri Ampel Denta inilah, kemudian memotivasi berdirinya pondok pesantren di berbagai daerah lain. Misalnya Sunan Bonang di daerah Tuban, Sunan Drajat didaerah Lamongan, Sunan Giri di daerah Giri, dan Raden Patah di daerah Demak.
Pendapat yang Menyatakan Pondok Pesantren Muncul Pertama Kali Di Sumatera
Pendapat yang menyatakan bahwa pertama kali pondok pesantren muncul di pulau Sumatra mendasarkan pada awal mula kedatangan dan masuknya Islam di Indonesia. Kemudian mendorong berdirinya Dayah Cot Kala, sebutan pondok pesantren yang terdapat di Aceh.
Perkembangan Pondok Pesantren
Pada umumnya pesantren besar mengajarkan kajian berbagai kitab Islam klasik dalam bidang fikih, teologi dan tasawuf. Beberapa Pesantren juga kemudian berkembang menjadi pusat penyiaran agama Islam, seperti; Al Kariyah di Banten, Asadiyah di Wajo (Sulawesi), Nahdatul Watan di Lombok, Syamsu Huda di Jembrana (Bali), Syekh Muhamad Arsyad Al-Banjar di Matapawa (Kalimantan Selatan), Tanjung Singgayang di Medan, Tebu Ireng di Jombang, dan Tengku Haji Hasan di Aceh, serta banyak lagi lainnya.
Musholla Pondok Ma'hadut Tholabah salah satu Pesantren tua di wilayah Pantura |
Pada perkembangan berikutnya, pondok pesantren menyebar ke berbagai daerah di nusantara. Beberapa diantara tumbuh menjadi pondok pesantren terkenal, diantaranya: Pondok Pesantren (PP) Tebu ireng, PP rejosari, PP den Anyardan PP Tambak Beras yang kesemuanya berada didaerah Jombang. PP Lirboyo dan PP Ploso berada di wilayah Kediri, PP Nurul Jadid Paiton dan PP Zaenal Hasan Genggong di daerah Probolinggo, PP Krapak dan Melangi di Yogykarta serta pondok pesantren lainnya.
Di Jawa Tengah, hingga kini juga banyak berkembang pondok pesantren dan tumbuh menjadi besar. Diantarnya adalah PP Watucolong dan PP API Tegalrejo Magelang, PP Maslakhul Huda di Kajen Pati, PP Al-Hikmah di Sirampong Brebes, PP Al-Anwar di Sarang Rembang, PP Yanbu’ul Quran di kudus, PP Somalangu di Kebumen, PP Aris Kaliwungu Kendal, PP Al Itqn Semarang, dan masih banyak Lagi.
Penutup
Keanekaragaman pendapat mengenai sejarah lembaga pendidikan Islam merupakan khazanah yang mungkin masih perlu diteliti, dipelajari, dan ditulis dalam bentuk karya ilmiah. Meski dalam perkembangannya, manajemen masing-masing pondok pesantren memiliki ciri khas berbeda, tetap mencerminkan karakteristik Islam di Nusantara.
0 Response to "Sejarah Pertama Kali Pondok Pesantren Muncul Di Nusantara"
Post a Comment