Pasaran, Tradisi Ngalap Berkah Di Sepanjang Ramadhan
Ngalap berkah di bulan Suci Ramadlan dapat dilakukan siapapun dengan berbagai cara untuk meningkatkan kualitas berpuasa. Mengikuti kajian atau pengajian merupakan salah satu kegiatan sangat bermanfaat yang dapat meningkatkan kualitas ibadah.
Dibulan Ramadhan biasanya pondok pesantren salaf mengadakan pengajian khusus yang disebut dengan ngaji pasaran.
Ngaji Pasaran hampir sama dengan Pesantren Kilat yang diselenggarakan oleh sekolah serta lembaga formal lainnya. Materi yang dikaji biasanya terkait dengan Al Quran, Fiqih, Kisah Para Nabi, Tauhid, dan Akhlak.
Sudah menjadi tradisi di pondok pesantren, ketika bulan Ramadlan tiba, banyak yang datang untuk nyantri atau ngalap berkah dengan mengikuti ngaji pasaran. Jadi, bukan hanya santri di Pondok Pesantren itu sendiri, namun juga warga sekitar atau dari daerah lain menjadi santri pendatang untuk mengikuti pengajian.
Pengertian Ngaji Pasaran
Pasaran merupakan istilah pengajian yang dilaksanakan selama Ramadan dengan intensitas yang biasanya lebih padat dan variatif pilihan waktu serta kajiannya. Ngaji pasaran umum digelar oleh pondok pesantren di wilayah Pulau Jawa.
Disebut Ngaji Pasaran karena dalam pengajiannya mempelajari Al Quran dan kitab-kitab yang ada dalam kurikulum pesantren. Pesertanya tidak hanya dari santri Pondok Pesantren, tetapi warga dan santri alumni pun banyak yang berdatangan untuk mengaji. Karena nuansanya lebih ramai, maka disebut Ngaji Pasaran.
Karakteristik Ngaji Pasaran
Ngaji pasaran menjadi tradisi sejak dulu dan dilakukan secara terus menerus. Meski berada di lingkungan pondok, namun sistem pengajiannya memiliki karakteristik agak berbeda dari kurikulum pesantren biasanya. Beberapa karakteristik ngaji pasaran, diantaranya:
1. Tradisi Khusus Di Bulan Ramadhan
Ngaji Pasaran biasanya dimulai sejak tanggal 1 hingga 20 Ramadan. Durasi tersebut biasanya disesuaikan dengan kitab yang didalami. Pada kurun waktu tersebut biasanya juga dilaksanakan proses mengkhatamkan Al Quran.
2. Dikenal Juga dengan Istilah Ngaji Pasanan
Kenapa bisa dinamakan ngaji pasaran? Ngaji pasaran atau dalam istilah Jawa Timuran dan sebagian Jawa Tengah disebut Ngaji “Pasanan” (berasal dari kata “pasa” atau "poso" yang artinya puasa). Ngaji Pasanan adalah tren bagi kalangan pesantren berupa “ngaji khusus bulan puasa”, dimana setelah puasanya selesai maka program ngaji ini pun ikut selesai.
3. Banyak Pilihan Waktu untuk Mengikutinya
Banyak pilihan untuk mengikuti Ngaji Pasaran, ada yang dilakukan setelah salat Subuh, Zuhur, Ashar, dan setelah salat Tarawih, ataupun qubailal-maghrib (ngabuburit), bahkan dini hari. Hampir semua waktu disediakan jadwal oleh pengasuh pondok, jadi santri dapat memilih kapan akan mengikuti ngaji pasaran.
4. Tidak Ada Tanya Jawab
Biasanya dalam ngaji pasaran tidak ada tanya jawab, tapi bukan berarti dilarang. Ngaji Pasaran biasanya berupa penjelasannya singkat, cepat, dan padat. Oleh karenan itu, ngaji pasaran juga dikenal dengan istilah “Ngaji Kilatan”.
5. Disediakan Kitab-Kitab yang Akan Dikaji
Jika berniat mengikuti ngaji pasaran namun tidak punya kitab yang akan dikaji, jangan khawatir. Biasanya di pondok pesantren sudah menyediakan kitab-kitab yang akan menjadi materi pada ngaji pasaran. Kitab-kitab yang dikaji tersebut biasanya ditargetkan hatam selama bulan puasa, diantaranya:
- Tafsir Jalalen
- Ta’lim Muta’lim
- Sulammun Taufiq
- Tidzan Dhurari, dll.
6. Metode Pembelajaran Serupa Namun Tidak Sama
Jika pada kegiatan rutin pembelajaran santri di pondok pesantren berada di ruangan kelas, tempat ngaji pasaran biasanya dilakukan di serambi-serambi rumah Kiai yang akan membacakan kitab ngaji pasaran tersebut. Peserta yang mengikuti ngaji pasaran tidak hanya santri, tetapi para warga sekitar dan para alumni pesantren juga datang untuk mengikutinya.
Pada metode pembelajaran santri di pondok pesantren umumnya ada setoran hafalan. Namun, pada ngaji pasaran penerapannya seperti ngaji bandungan, dimana Romo Kyai atau ustadz yang mendapat mandat dari kyai membaca topik kajian kata per kata (kalimah). Kemudian menjelaskannya (syarh) untuk membatu memberi pemahaman bagi para santri yang menyimak secara seksama makna dan syarh dari kalimah yang diulas.
Jika ingin lebih mengetahui tentang ngaji pasaran dan menambah ilmu agama di bulan Ramadhan, silahkan mengikuti ngaji pasaran di Penjara Suci alias Pondok Pesantren.
0 Response to "Pasaran, Tradisi Ngalap Berkah Di Sepanjang Ramadhan"
Post a Comment